Belajar dan menghafal al-Quran selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren, sementara para pelajar dan mahasiswa lebih sering dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern. Mungkin terbilang langka siswa hafal al-Quran ataupun guru hafal al-Quran.

Padahal kalau mau berkaca pada sejarah ilmuwan-ilmuwan muslim yang fenomenal dalam bidang kedokteran dan sains pada abad pertengahan Islam, kita pasti akan mendapatkan segudang contoh orang-orang yang mumpuni di bidangnya, dan mereka rata-rata sebelum mempelajari ilmu yang lain mereka menghafal dan menguasai al-Quran. Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ar-Razi  dll, mereka adalah sosok ilmuan yang komplit, rumus-rumus fisika, kimia, astronomi dikuasai, tafsir, hadis, fiqh juga dipahami secara mendalam.

Apa rahasianya? Ternyata memang saat itu ada tradisi yang kuat bahwa hafal dan faham al-Quran itu merupakan harga mati (tidak boleh ditawar) sebelum mereka beranjak untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Hal ini tercermin dalam tulisan Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu: Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Imam Nawawi, Al Majmu,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66

SMP Integral Hidayatullah Kebumen sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang diamanatkan untuk mendidik siswa-siswi bangsa dengan sebaik-baiknya bertekad untuk tampil sebagai sekolah unggulan khususnya dibidang keagamaan. Sebagai langkah awal menanamkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik dibidang keagamaan serta wawasan keislaman maka SMP Integral Hidayatullah Kebumen membuka program tahfidz. Siswa-siswi SMP Integral Hidayatullah Kebumen disamping belajar ilmu umum diwajibkan hafal al qur’an minimal 3 juz selama tiga tahun.

Untuk menunjang program tersebut sebelum siswa masuk kelas murojaah bersama dibimbing oleh musrif kemudian ditambah dengan adanya pembelajaran al qur’an dua jam setiap harinya. Untuk penunjang hafalan diadakannya pesantren rumah siswa diberi tugas menghafal surat yang sudah ditentukkan oleh mursrif.

 

The following two tabs change content below.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *