Terkisah ada satu keluarga yang baru saja pindah rumah. Di lingkungan yang baru, keluarga ini merasakan bau yang tidak nyaman. Mereka merasa risih sekali. Hari demi hari dilalui dengan gerutuan. Tapi mereka bertahan untuk tetap tinggal di lingkungan tersebut.

Tak terasa bulan demi bulan terlewati. Bau yang dulu dikeluhkan kini tidaklah dihiraukan, seakan tiada.

Tiadakah bau itu? Masih. Hanya kepekaan indera penciuman kini telah ‘berdamai’.

Dan mungkin itulah perumpamaan seseorang dengan dosa-dosanya. Awalnya mungkin risih. Tapi karena tidak ada tindakan, jadilah seseorang itu ‘berdamai’ dengan dosa-dosa yang ada. Tidak ada peka untuk menjauhkan diri dari dosa. Terus begitu, hingga akhirnya hati tertutup dosa.

Teringatlah sebuah firman-Nya,
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.” (Terjemah Al-Qur’an Surat Al-Muthaffifin ayat 14-15)

The following two tabs change content below.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *