Menghindari Berbuat Curang

Menjadi seseorang yang adil merupakan tantangan. Tantangannya cukup berat. Ada sekian timbangan yang mungkin perlu ditegakkan, juga sederet rasa yang mungkin perlu ditenangkan.Menjadi seseorang yang adil semakin berat manakala ada rasa tertindas, atau pernah tertindas. Perasaan ingin balas dendam bisa muncul kapanpun, menjelma menjadi kemarahan, lalu mewujud dalam keberingasan membuat keputusan –yang hampir dapat dipastikan memberatkan orang lain.

Seseorang yang adil merupakan seseorang dengan kualitas personal yang tinggi. Dia bukan manusia biasa, langka. Hormat dan cinta merupakan dua hal yang patut diperolehnya.

Lalu, di manakah letak kualitas personal yang rendah? Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dicukupkan; dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi. Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.” (Terjemah Al-Qur’an Surat Al-Muthaffifin ayat 1-5)

Mereka adalah orang-orang curang. Mereka tidak mau rugi, tapi tega membuat orang lain rugi. Maka Allah subhanahu wa ta’ala mencela mereka dengan mempertanyakan iman di dada mereka, yakinkah mereka dengan hari pembalasan? Dan ini merupakan sebuah peringatan yang sangat perlu untuk diperhatikan. Wallahu a’lam.

 

The following two tabs change content below.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *